Ada fakta mengejutkan berdasarkan
kesaksian warga Muslim Ambon terkait penyerangan terhadap warga jalan
baru oleh massa Kristen, Kamis dinihari kemarin (20/10/2011).
http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2011/10/21/16456/dua-malam-sebelum-menyerang-penyusup-kristen-memetakan-kampung-muslim/
Beberapa warga yang diwawancara
voa-islam.com, menyebutkan bahwa dua malam sebelum insiden, Selasa
(18/10/2011) sekitar pukul 01.30 dinihari, beberapa pemuda warga Jalan
Baru melihat ada seorang pemuda Kristen dari Pohon Pule memasuki
lorong-lorong di Jalan Baru. Pemuda Kristen yang sangat dikenal warga
ini ditengarai melakukan pemantauan dan pemetaan. Pasalnya, pemuda
tersebut cukup lama melakukan pengamatan di gang-gang Jalan Baru, sampai
kemudian pergi. Warga tidak ragu lagi dengan pria tersebut, karena
mereka sangat mengenal nama dan wajah penyusup Kristen tersebut.
“Saya yakin penyusup tersebut memantau
situasi masyarakat Jalan Baru, sejauh mana tingkat kewaspadaan dan
kesiapan mereka,” ujar seorang warga yang minta dirahasiakan namanya.
“Di samping itu, penyusup tersebut juga mempelajari jalan-jalan
keluar-masuk menuju Jalan Baru,” tambahnhya.
Ternyata, penyusupan oleh pihak Kristen dengan modus serupa juga terjadi di beberapa tempat lainnya di kota Ambon.
Dengan persiapan yang sangat matang itu,
saat bentrokan di Jalan Baru kemarin pihak Kristen benar-benar aman dan
dalam posisi yang sangat strategis. Mereka memiliki kemudahan
mobilisasi massa dan pengamanan yang memadai. Buktinya, semua gang
menuju kawasan daerah Pohon Pule ditutup dengan pagar besi yang dialiri
listrik. Sehingga jika pihak muslim mengejar mereka maka dengan santai
massa Kristen masuk gang lalu mengunci pagar besi kemudian menyalakan
aliran listrik ke pagar tersebut.
Persiapan mobilisasi massa pihak Kristen
juga terlihat rapi. Terbukti dengan adanya massa Kristen dari luar yang
berkumpul di Pohon Pule. Warga berani memastikan mereka dari luar,
karena warga sangat mengenal penduduk asli kampung Pohon Pule.
Seorang warga Jalan Baru yang menjadi
korban pertama pelemparan batu, menyebutkan bahwa para penyerang bukan
berasal dari kampung Pohon Pule saja, tapi juga massa dari luar. Bahkan
menurutnya, banyak preman Ambon dari Jakarta yang sudah masuk dan
tinggal di Pohon Pule. “Mudah-mudahan kejadian ini menjadikan kaum
muslimin Maluku waspada dan siaga di daerah perbatasan,” ujarnya.
Bentrokan antara warga Kristen kampung
Pohon Pule dan warga Muslim dari Jalan Baru yang hanya berjarak beberapa
puluh meter itu, menghanguskan sedikitnya dua rumah Muslim. [taz/af]
0 komentar:
Posting Komentar